pertemuan 2 ( 27 februari 2018 )
Pengejaan
Ejaan adalah suatu kaidah atau aturan tentang bunyi bahasa,
pemisahan, penggabungan dan penulisannza dalam suatu kalimat. ejaan dengan
mengeja sama saja, yang membedakan hanya kata katanya. jika ejaan itu aturan
atau kaidah maka mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf,
suku kata atau kata pelafalan yang sesuai.
· macam - macam ejaan
1. Ejaan Van ophoisen ( 1901 -
1947 )
Ciri khusus ejaan Van Ophuijsen
diantaranya adalah :
1. Huruf U ditulis dengan OE
2. Huruf Y ditulis dengan J
3. Penggunaan tanda diakritik seperti koma hamzah, koma ain dan tanda trema, dapat dilihat pada kata bapa’, ‘akal dan nama’i
4. Kata ulang diberi angka 2. Contohnya jalan2 untuk jalan – jalan.
2. Huruf Y ditulis dengan J
3. Penggunaan tanda diakritik seperti koma hamzah, koma ain dan tanda trema, dapat dilihat pada kata bapa’, ‘akal dan nama’i
4. Kata ulang diberi angka 2. Contohnya jalan2 untuk jalan – jalan.
2. Ejaan Republik atau ejaan
suwandi ( 1947 - 1972 )
Pada dasarnya ejaan ini sama dengan ejaan
Van Ophuijsen, hanya saja ada beberapa penyederhanaan dan perubahan.
Diantara penyederhanaan dan perubahan
tersebut adalah :
1. Huruf OE diubah menjadi U
2. Huruf J diubah menjadi Y
3. Tanda diakritik seperti koma hamzah, koma ain dan tanda trema dihilangkan.
4. Kata ulang dapat ditulis dengan dua cara. Contohnya :
a) jalan – jalan atau
b) jalan2
2. Huruf J diubah menjadi Y
3. Tanda diakritik seperti koma hamzah, koma ain dan tanda trema dihilangkan.
4. Kata ulang dapat ditulis dengan dua cara. Contohnya :
a) jalan – jalan atau
b) jalan2
3. Ejaan yang disempurnakan
atau Eyd ( 16 Agustus- 25 November )
Ejaan Yang Disempurnakan adalah
penyempurnaan dari ejaan – ejaan sebelumnya
Beberapa penyempurnaan itu diantaranya
adalah :
1. Huruf J, DJ, NJ, CH, TJ, SJ pada Ejaan Soewandi diubah menjadi Y, J, NY, KH, C, SY
2. Kata ulang harus ditulis hanya dengan menggunakan tanda hubung. Penggunaan angka 2 diperkenankan hanya pada penulisan cepat atau notula.
4. Ejaan bahasa indonesia atau
EBI ( 26 november - sekarang )
Ejaan ini menggantikan ejaan
yang disempurnakan.
Ruang lingkup pedoman ejaan
bahasa indonesia
1. pemakaian huruf
2. penulisan huruf
3. penulisan kata
4. penulisan unsur serapan
5. pemakaian tanda baca
Penulisan
huruf
· Huruf kapital
1. dipakai untuk huruf pertama awal kalimat
2. dipakai untuk huruf pertama petikan langsung
3. dipakai untuk ungkapan yang berhubungan
4. dipakai untuk huruf pertama unsur nama jabatan, gelar, keturunan, keagamaan yang diikuti nama
5. dipakai untuk huruf pertama ( untuk nama orang )
6. huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan lain lain
7. untuk huruf pertama nama tahun
8. untuk huruf pertama kata ganti anda
9. dipakai untuk huruf pertama unsur singkatan gelar
10. huruf pertama kata penunjuk hubungan ( bapak, Ibu)
11. untuk semua kata nama bukku, majalah
12. untuk surat tebal dan lain lain
· Huruf miring
Huruf miring dalam cetakan
dipakai untuk menuliskan karena buku, majalah, surat kabar, yang dikutip dalam
karangan.
Huruf miring dalam cetakan
dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan ( dia muka menipu tapi ditipu )
huruf miring dalam cetakan
dipakai untuk refrensi
· Kata turunan
1. Imbuhan
2. kata dasar
3. kata dasar
· Gabungan kata
Gabungan kata adalah dua kata yang di sususn menjadi satu dan menghasilkan makna lain/ makna baru contoh rumah dan saki (rumah = temapt ) (sakit = sifat) namaun jika di gabung ( rumah sakit = tempat di mana orang sakit di rawat )
· Akronim
gabungan huruf atau suku
kata, atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar.
Misalnya rudal untuk peluru kendali, KONI ( komite olahraga nasional )
Komentar
Posting Komentar